KABUL - Kelompok teroris Al Qaeda dikabarkan kembali ke Afghanistan dan akan menggunakan negara itu sebagai basis untuk melancarkan serangan seperti halnya 11 September 2001 silam di Amerika Serikat (AS). Rencana serangan ini juga akan diarahkan ke negara barat selain AS.
Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk Afghanistan Ryan Crocker menyatakan kekhawatirannya dengan perginya pasukan koalisi North Atlantic Treaty Organization (NATO) yang dipimimpin oleh AS, dari Afghanistan.
"Bila pasukan koalisi pergi terlalu cepat dari Afghanistan, Al Qaeda tentu bisa meningkatkan kehadirannya. Di saat kita memutuskan lelah, mereka akan kembali lagi," jelas Dubes Crocker seperti dikutip The Daily Telegraph, Sabtu (31/3/2012).
"Kehadiran Al Qaeda di Afghanistan masih kental. Bila Barat memutuskan bahwa 10 tahun di Afghanistan terlalu lama, maka mereka akan kembali. Nanti yang akan diserangnya bukan saja New York atau Washington, tetapi negara Barat lainnya," imbuhnya.
Lebih lanjut Crocker menambahkan, Afghanistan masih membutuhkan bantuan dari negara Barat untuk beberapa tahun ke depan, meskipun bantuan itu sudah berjalan saat ini.
NATO pun meyakini lebih dari 100 orang anggota Al Qaeda kembali ke Afghanistan, menjelang keluarnya pasukan NATO dari negara itu. Sebagian besar dari anggota Al Qaeda yang pulang kampung itu berbasis di Provinsi Kunar dan Provinsi Nuristan.
Sementara ratusan lainnya saat ini juga masih bertahan di Pakistan. Mereka sepertinya akan kembali, menunggu perubahan situasi di Afghanistan.
"Kita mungkin sudah membunuh (anggota Al Qaeda) yang lamban dan yang bodoh. Tetapi itu tidak berarti yang masih hidup tidak akan menimbulkan bahaya, karena mereka amat berdedikasi," tutur Crocker.