Yang menarik, Pavlov menggunakan daun sebagai landasan lapangan sepak bola, dan pasukan semut berkaki 6 jadi pemain bola yang tidak mengenal aturan "hand".
Mengapa Pavlov memilih semut sebagai model fotonya? "Saya biasa bekerja di teater sehingga mudah mendapatkan properti yang dibutuhkan - dan saya memilih semut sebagai lambang respek saya terhadap cara hidup mereka."
Semut, menurut Pavlov, adalah hewan yang sangat peduli dengan anak-anaknya. Semut juga telah hidup sejak jutaan tahun lalu.
Dengan menjepret momen unik ini, Pavlov teringat saat sering membacakan dongeng pada anaknya menjelang tidur setiap malam.
"Selama tujuh tahun terakhir saya selalu bersama kamera saya ini. Kemudian saat saya punya anak, saya selalu membacakan dongeng padanya menjelang tidur. Saat itulah saya menyadari ada hal yang 'hilang' saat saya kecil dulu. Karenanya sekarang saatnya saya membangun dongeng untuk diri saya sendiri," papar Pavlov dilansir dailymail.
Sumber:
rumahbacaonline.com