Guzman membawa Capitan sebagai hadiah bagi Damian, putranya yang berumur 13 tahun, pada 2005. Sayangnya, Guzman meninggal pada Maret tahun berikutnya.
Seusai pemakaman, keluarga itu tidak lagi mendapati Capitan di rumah mereka.
"Pada hari Minggu berikutnya, kami mengunjungi makam (Miguel Guzman) dan Damian mengenali anjing peliharaannya itu. Capitan mendatangi kami, menggonggong dan melolong, seperti menangis," tutur Veronica.
Menurut Veronica, mereka tidak pernah membawa Capitan ke makam. Jadi, mereka bingung bagaimana anjing itu berhasil menemukan makam tuannya.
"Kami ke makam lagi pada Minggu berikutnya dan dia ada di sana lagi. Kali ini dia ikut kami pulang dan sempat tinggal di rumah selama beberapa saat, tapi kembali lagi ke makam waktu hari mulai gelap," papar Veronica.
"Menurut saya, dia tidak ingin meninggalkan Miguel sendirian di makam."
"Suatu hari dia muncul, sendirian, dan menjelajah area pemakaman sampai dia menemukan makam tuannya," kenang Baccega.
"Selama siang hari dia kadang-kadang berjalan di sekeliling pemakaman, tapi selalu kembali ke makam itu. Dan setiap hari, pada pukul enam sore, dia berbaring di atas makam itu dan tetap di situ sepanjang malam."
Damian, putra Miguel Guzman, mengatakan, "Saya beberapa kali membawa Capitan pulang, tapi dia selalu kembali ke makam. Saya rasa dia akan terus berada di sana sampai mati. Dia menjagai Ayah."
Capitan mengingatkan pada kisah Hachiko, seekor anjing yang menunggu kedatangan tuannya di sebuah stasiun kereta api di Jepang setiap hari selama sembilan tahun sejak Mei 1925, setelah Hidesaburo Ueno, tuannya, meninggal di tempat kerja.
Sumber : kompas.com