Phumdi tak seperti pulau mungil yang ada di danau lain. Gugusan pulau ini boleh disebut nomaden, karena bisa bergerak ke berbagai arah di danau ini. Ukurannya juga berubah sesuai musim!
Kalau dilihat dari atas, Phumdi tampak seperti cincin. Bagian tengah danau ini memiliki permukaan lebih dalam dari bagian pinggir.
Saat musim kering dan air danau surut, akar-akar tanaman di Phumdi menggapai dasar danauu ntuk menyerap nutrisi. Saat musim hujan dan air meluap, akar itu terputus sehingga Phumdi pun kembali mengapung.
Walaupun bersifat nomaden, bukan berarti Phumdi tak dihuni manusia. Namanya Khangpoks, Phumdi terbesar di Danau Loktak yang dihuni oleh sekitar 4.000 orang. Ada pondok-pondok mungil yang membuatnya mirip seperti pemukiman di Danau Titicaca, Peru.
Sayangnya, saat ini Phumdi juga termasuk hampir punah. Proyek hidroelektrik di Danau Loktak menaikkan permukaan air danau. Akar-akar tanaman pun tak bisa mencapai dasar danau.
Bagian pinggir Phumdi pun semakin menipis tiap tahun. Oleh karena itu, wisatawan yang berkunjung ke Danau Loktak harus menjaga lingkungan dan ekosistem di tempat tersebut.
Sumber : kabar--aneh.blogspot.com