Thursday, 6 September 2012
Serbuk Sari Purba Buktikan Antartika Pernah Jadi Hutan
Diposkan oleh
Nobody
,
di
08:58
Scanning Mikrograf Elektron Serbuk Sari Modern (Foto: Earthmagazine)
CALIFORNIA - Ilmuwan telah mengambil sampel dari serbuk sari dan lilin daun yang diyakini berusia 15,5 juta hingga 20 juta tahun lalu. Bukti adanya sampel tersebut menandakan wilayah Antartika dahulu tidak hanya menerima banyak hujan selama zaman Pertengahan Miocene, tetapi juga rumah bagi pepohonan, termasuk tumbuhan berukuran pendek.
Dilansir Earthmagazine, Senin (3/9/2012), penemuan ini mengungkap fakta baru yang bertentangan dengan pemikiran sebelumnya bahwa benua tersebut pernah mengalami periode hangat sejak awal masa glasial terbaru.
Sarah Feakins, Paleoklimatolog dan geokimiawan organik di University of Southern California yang memimpin penelitian terbaru mengungkapkan, lapisan es besar mulai berkembang di Antartika 34 juta tahun lalu. Penelitian Feakins telah dipublikasikan di Nature Geoscience.
Peneliti sebelumnya berpikir bahwa sebagian besar benua tersebut memiliki iklim dingin dan membuat tidak ada tumbuhan yang dapat tumbuh di wilayah tersebut. Hingga Sophie Warny, Paynologist di Louisiana State University sekaligus penulis dalam studi ini melaporkan penemuan serbuk sari di endapan samudera dari zaman Pertengahan Miocene, yang dikumpulkan dekat Antartika.
"Kami terkejut oleh spesies yang ada dan berapa banyak serbuk sari yang ada di sana," ujar Feakins. Untuk memperkirakan suhu di masa Pertengahan Miocene, curah hujan dan vegetasi di area yang tertutup oleh Ross Ice Shelf, Feakins dan timnya berfokus pada sampel inti sedimen yang diambil dari proyek pengeboran geologis ANDRILL 2 Antarctic pada 2007.
Pengeboran ANDRILL melewati Ross Ice Shelf sampai sekitar 400 meter dari air. Kemudian, menembus lebih dari satu kilometer dari sedimen. Feakins dan timnya mencari lilin daun dan serbuk sari dalam sedimen yang diambil antara 144 hingga 1.100 meter di bawah dasar laut.
Tim menemukan bahwa konsentrasi dari kedua serbuk sari dan lonjakan lilin di 16,4 juta dan 15,7 juta tahun lalu, mewakili dua masa pemanasan yang singkat. Masing-masing masa pemanasan itu berdurasi kurang dari 30 ribu tahun. (fmh)
Sumber : Techno
Subscribe to:
Post Comments (Atom)