Gua Denisova (Foto: News.imtelkom)
WASHINGTON - DNA seorang gadis yang pernah hidup di gua sekira 80.000 tahun lalu telah dianalisis secara detail oleh peneliti. Para peneliti mengatakan bahwa DNA tersebut mampu mengungkap rahasia terkait perbedaan gen manusia purba dengan manusia modern saat ini.
Dilansir BBC, Jumat (31/8/2012), gambar gen wanita tersebut memiliki keakuratan seperti gen manusia modern saat ini. Berdasarkan penelitian tersebut, peneliti dapat mengetahui bahwa wanita tersebut memiliki mata cokelat, rambut dan kulit.
Laporan yang terungkap melalui situs Science ini juga memberikan pengetahuan baru tentang perbedaan genetik antara manusia modern dengan kerabat terdekat manusia yang telah punah. Penghuni gua Denisova yang terletak di Siberia (Rusia) ini, sebelumnya diyakini sebagai sepupu dari Neanderthals (genus Homo yang berasal dari zaman Pleistosen).
Kedua grup manusia purba itu telah punah sekitar 30 ribu tahun lalu. Akan tetapi, mereka dikatakan telah meninggalkan "jejak" dalam genetik yang ada pada manusia modern.
Manusia purba dari Denisova ini memiliki asal usul yang misterius. Paleontolog menyimpan fosil tulang jari kecil dan gigi yang ditemukan di gua Denisova pada 2010. Para ahli berupaya mengaitkan kekerabatan penghuni Denisova ini dengan fosil manusia dari China yang sebelumnya sulit untuk diklasifikasikan.
Ilmuwan asal Rusia mengirim fragmen tulang dari Siberia ke tim yang dipimpin oleh Svante Paabo di Max Planck Institute for Evolutionary Anthropology di Leipszig, Jerman. Analisis DNA mengungkapkan manusia purba yang pernah menghuni gua Denisova itu bukan merupakan kelompok Neandhertal maupun manusia modern, tetapi yang pertama dari kelompok manusia purba baru. (fmh)
Sumber : Techno
